Permen

19 Maret 2018-16.25- di Gedung 80 LIPI lt.4

Permen itu masih tergeletak di atas meja kantor. Sejak seminggu yang lalu permen itu tidak ada yang menyentuh, terbungkus rapih. Kusno seorang Office Boy di kantor IT terkenal se Bandung pun tidak berani menyentuhnya.

Permen itu berukuran sangat besar, tidak seperti permen pada umumnya. Selain besar, permen itu dikirimkan pada Pak Lando, bos besar perusahaan IT. Kurir yang mengantarnya tidak membungkus permen itu, hanya permen berbungkus, itu saja.

Pak Lando sedang pergi ke Melbourne bertemu dengan klien yang akan membuat program aplikasi dengan market orang Indonesia. Ruangannya jadi satu dengan karyawan lainnya, maklum perusahaan ini baru berdiri kurang lebih 1 tahun. Ruangan yang digunakan belum memadai untuk menyewa ruang kerja khusus untuk Pak Lando. Meja kerja Pak Lando di taruh bersamaan dengan karyawan IT lainnya, hanya saja mejanya lebih besar.

Setiap orang yang melewati meja pak Lando sangat penasaran dengan isi permen itu, tapi tak satupun berani menyentuhnya, selain Pak Lando galak, ukuran permennya juga tak lazim.

Kring….

Telpon di meja Pak Lando berbunyi, Nia sekretarisnya mengangkat telpon terburu-buru, membuat permennya terjatuh. Blug, bunyinya seperti benda berat. Semua rekan IT yang ada dalam ruangan tersebut terhenyak menghentikan nafasnya sesaat, sampai….

“Mba Nia, kok dijatuhin permen untuk Pak Landonya?”

Semua kembali ke posisi masing-masing, dan teringat bahwa itu adalah permen aneh yang ada di meja Pak Lando sejak seminggu yang lalu. Nia pias, tapi cepat kembali untuk menjawab telepon.

“Halo, halo….” suara di seberang sana.

” Iya Pak, halo…”

“Nia, dari tadi saya telpon bilang halo, kamu diam saja kenapa?”

“Permen raksasa Pak.” spontan Nia menyebut kata itu.

“Apa maksud kamu Nia?”

“Ada permen raksasa di meja Bapak.”

“hmmm, sudah sampai yah. Itu buat kalian, bergilir ya makan permennya. Saya minta list siapa yang duluan akan memakan permen itu.”

“Baik Pak.”

Penasaran semua karyawan membuka permen itu, ternyata isinya buku Magnet Rezeki. Syukurlah bukan bom atau makhluk alien, dengan semangat mereka mmebuat list kapan menikmati permennya.

Leave a comment