Kreasi Decoupage di Rumah Kreatif Bandung BUMN-BRI

16-02-2018/Cijambe/22.00

Berawal dari mengikuti komunitas Wajah Bunda Indonesia dapat informasi menarik dari Nenk Litha pengusaha yoghurt untuk bergabung dengan Rumah Kreatif Bandung yang disingkat RKB. RKB ini dibentuk oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membantu UKM yang baru memulai usahanya atau yang sedang kesulitan dana,atau bahkan yang sudah berkembang.

Setiap bulannya RKB memiliki agenda pelatihan seru untuk para UKM yang ada di Bandung. Aku sih baru ikutan 4x. Tiap anggota diperbolehkan mengikuti pelatihan maksimal 2x dalam sebulan. Semua pelatihannya Free,bahkan hari Senin tanggal 19 Februari 2018,RKB memberi kesempatan bagi para pebisnis yang produknya belum diberi label halal dan mendapatkan PIRT akan diberikan,jika KTPnya Bandung.

Bagaimana cara ikut pelatihannya? Langsung main aja ke Jl. Jurang No. 50 Bandung. Nanti di sana akan ketemu dengan 2 orang pengurus RKB (Teh Dina dan Kang Uvit). Mereka ramah dan baik banget,jamin bakalan betah ngobrol bareng sama mereka.

Terus daftar deh jadi anggota,nanti akan dimasukkan ke dalam grup dan voila kamu bisa ikut beragam pelatihan gratis yang ditujukan untuk membantu usaha kamu makin maju. Amiin.

Pelatihan decoupage kali ini yang saya ikuti, diasuh oleh Ibu Della. Selain decoupage beliau memiliki banya usaha. Ada busana muslimah,kerjasama dengan rumah origami di Pusdai,membuat klub bahasa Inggris yang diberi nama Mickey.

Bu Della sedang membagikan media dan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan decoupage. Biasanya satu set berisi media,napkin,gunting,kuas,lem,pernis,sarung tangan dan tusuk gigi dibandrol 65 ribu dan jasa pelatihannya 135 ribu. Tapi RKB memberikannya gratis. Ini peralatan yang diperlukan untuk melakukan decopague.

Hair dryernya bawa masing-masing,gunanya untuk membantu mengeringkan lem. Hair dryerku tamat dihari itu,karena udah keseringan dipake sama aku juga sih,jadilah dia berasap terus meleleh.

Decoupage adalah seni menghias benda dengan menempelkan motif diatas benda tersebut. Benda dapat berupa anyaman,kayu,gelas,plastik,kaca dan kain. Seni ini berasal dari Perancis. Awalnya seni ini ada karena ada beberapa kalangan menengah yang ingin tetap stylish sehingga mereka yang tidak mampu membayar pelukis untuk menghias rumahnyamemfoto karya sang pelukis dan mengguntingnya kemudian menempelnya di dinding atau ditempat yang mereka inginkan. Sebenarnya bukan hanya di Perancis saja seni ini berkembang,tapi juga di Polandia dan Siberia Timur. Cek di sini.

Ada dua teknik yang diajarkan Bu Della untuk menghias dompet. Tenik blocking dan cutting. Untuk teknik blocking biasanya digunakan untuk kain yang warnanya berbeda dengan warna dasar anyaman seperti warna dasarnya hitam atau kuning dan motifnya penuh seperti ini.

Kalau Cutting biasanya yang motifnya tidak penuh dan warnanya agak serupa dengan medianya,seperti ini:

Bagian putihnya bisa dihilangkan dengan memotong bagian yang ada gambarnya saja untuk di tempelkan ke media. Untuk penjualan,biasanya yang menggunakan teknik cutting harganya lebih mahal,karena kesulitannya lebih banyak daripada teknik blocking yang hanya memberi tanda seukuran media kemudian di tempelkan.

Setelah memutuskan akan menggunakan teknik blocking atau cutting,mulai deh. Yang memilih teknik blocking buat tanda sebatasan media,lebihkan kurang lebih 1cm,buat tanda menggunakan tusuk gigi atau pensil,garis tipis. Setelah ditandai guntin sesuai tanda yang dibuat.

Untuk teknik cutting tinggal digunting sesuai dengan selera seni masing-masing.

Setelah digunting pastikan hanya lapisan bagian atas yang digunakan. Napkinnya atau tisu yang digunakan biasanya lapis 3. Jika lapisan yang dipakai 2,lekuk anyamannya akan kurang terlihat.

Oleskan lem ke media bukan ke tisu.Rekatkan tisu dari bagian pinggir ke tengah secara perlahan supaya tidak menggelembung. Setelah tertempel semua tisunya tekan menggunakan jari secara perlahan. Untuk menghindari sobek pada tisu,pakai sarung tangan plastik.

Setelah tisu tertempel dimedia secara merata,oleskan kembali lem dari tengah ke arah luar,usahakan lem tidak terlalu tebal. Don’t worry warna akan kelihatan menghilang,tapi setelah dikeringkan menggunakan hair dryer maka warna tisu yang ditempelkan akan terlihat lebih menyala dan lebih kaku juga terlihat menyatu dengan medianya.

Setelah di lem kedua kalinya,sekarang di pernis untuk memunculkan warna tisunya. Pernis bisa dilakukan 2-3 kali,tekniknya sama dari tengah ke arah luar. Setiap 1x pernis harus dikeringkan terlebih dahulu baru dipernis kembali,diulang sampai 3x.

Untuk 2x pernis hasil karyaku,seperti ini:

Seru banget acaranya,ibu-ibu yang ikut pelatihan terlihat sangat serius untuk menghasilkan karya terbaiknya.

Setelah berkutat kurang lebih 2 jam,jadilah karya kami:

Keren2 ya….

Terimakasih RKB untuk kesempatannya mengikuti pelatihan rutinnya setiap bulan. Semoga RkB makin jaya dan tujuannya untuk memajukan UKM tercapai. Terimakasih Bu Della yang sudah mengajarkan kami teknik decoupage semoga usahanya makin sukses yah…. Amiin.

Yuk,main-main ke rumah kreatif Bandung untuk mendapatkan info lebih lengkap. Untuk setiap pelatihan maksimal 20 orang,don’t miss it.

Leave a comment